Tuesday, November 20, 2012

Radar Mati, Penerbangan di Bandara Soetta Terganggu

"UPS untuk pemasok listrik ke radar mati. Jadi radar tak berfungsi."

Jakarta Radar di Bandara Soekarno- Hatta mati semenjak pukul 16.55 WIB sore tadi. Akibatnya sejumlah penerbangan yang keluar dan masuk bandara itu terganggu.

Menurut General Manager ATS Bandara Soekarno Hatta, Budi Hendro, radar itu tidak berfungsi lantaran Unit Power Supply atau UPS sebagai pemasok listrik untuk radar tersebut mati.

"UPS untuk pemasok listrik ke radar mati. Jadi radarnya tidak berfungsi. Penyebab utamanya itu yang kami ketahui." kata Budi saat dihubungi VIVAnews.com Minggu 16 Desember 2012.

Penyebab matinya UPS itu belum diketahui secara pasti. Budi menambahkan bahwa hingga kini pihak bandara tengah mengupayakan agar pemasok listrik tersebut stabil dan tidak mati lagi.

"Sekarang kami tengah mengupayakan untuk perbaikan agar tidak ada lagi keterlambatan. Nanti saya informasikan selengkapnya" kata Budi.

Radar Bandara Cengkareng Mati, Sriwijaya Air Alihkan ke Pangkal Pinang

Pesawat dari Batam mengalami delay akibat tidak keluar izin terbang. 

Maskapai Sriwijaya Air terpaksa mengalihkan satu pesawatnya yang terbang dari Tanjung Pandan menuju Bandara Soekarno-Hatta. Pesawat dialihkan ke Pangkal Pinang karena radar bandara yang terletak di Cengkareng itu mati.

"Satu pesawat kami alihkan ke Pangkal Pinang karena radar mati," kata Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air, Agus Soedjono kepada VIVAnews, Minggu 16 Desember 2012.

Sedangkan satu pesawat dari Batam yang seharusnya terbang Bandara Soekarno-Hatta ditunda atau delay karena tidak mendapatkan izin terbang dari otoritas penerbangan. Sriwijaya Air, katanya, sedang menghitung berapa kerugian akibat matinya radar Bandara Soekarno-Hatta itu.

"Kerugian pasti ada, tapi belum tahu berapa," katanya.

Otoritas bandara Soekarno-Hatta mengakui bahwa radar bandara Soekrno-Hatta sempat mati akibat terputusnya pasokan listrik.

"Memang sempat terjadi gangguan," kata Pelaksana Tugas General Manager ATS Bandara Soekarno-Hatta, Budi Hendro, saat dihubungi VIVAnews, Minggu 16 Desember 2012.

General Manager ATS Bandara Soekarno Hatta, Budi Hendro, menegaskan bahwa tidak berfungsinya radar tersebut akibat Unit Power Supply atau UPS sebagai pemasok listrik untuk radar tersebut mati.

"UPS untuk pemasok listrik ke radar mati. Jadi radarnya tidak berfungsi. Penyebab utamanya itu yang kami ketahui ." kata Budi.

Peristiwa terjadi sekitar 16.55 WIB. Penyebab matinya UPS itu belum diketahui secara pasti. Budi menambahkan pihaknya tengah mengupayakan agar pemasok listrik tersebut stabil dan tidak mati lagi.

Kemenhub: Radar Bandara Cengkareng Mati Selama 15 Menit

Sistem pengalihan listrik dari UPS utama ke cadangan tidak berhasil. 

Matinya radar bandara Soekarno-Hatta terjadi lantaran Unit Power Supply (UPS) utama yang memasok listrik ke radar terbakar, dan sistem pemindahan listrik ke UPS cadangan tidak berfungsi.

"Laporan kepada Kementerian Perhubungan, UPS utama terbakar dan seharusnya switch ke UPS dua. Namun sepertinya switch itu juga ikut terbakar sehingga UPS cadangan tidak jalan," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan saat dihubungi VIVAnews, Minggu 16 Desember 2012.

Akibat kejadian tersebut, kata Bambang, semua sistem radar Bandara Soekarno-Hatta mati selama lima belas menit. Petugas ATC Bandara Soekarno-Hatta langsung memerintahkan kepada seluruh pesawat untuk balik lagi ke bandara asal atau bandara terdekat dengan menggunakan komunikasi radio.

Setelah lima belas menit, radar kembali hidup namun membutuhkan waktu hingga satu jam untuk sistem radar restart dan berfungsi normal. "Akibatnya banyak penerbangan mengalami delay," katanya.

Saat ini Kementerian Perhubungan bersama Angkasa Pura II sedang mencari tahu penyebab UPS itu bisa terbakar.

Sebelumnya, Otoritas Bandara Soekarno-Hatta mengakui bahwa radar bandara Soekarno-Hatta sempat mati akibat terputusnya pasokan listrik.

"Memang sempat terjadi gangguan," kata Pelaksana Tugas General Manager ATS Bandara Soekarno-Hatta, Budi Hendro, saat dihubungi VIVAnews, Minggu 16 Desember 2012.

General Manager ATS Bandara Soekarno Hatta, Budi Hendro, menegaskan bahwa tidak berfungsinya radar tersebut akibat Unit Power Supply atau UPS sebagai pemasok listrik untuk radar tersebut mati.

"UPS untuk pemasok listrik ke radar mati. Jadi radarnya tidak berfungsi. Penyebab utamanya itu yang kami ketahui ." kata Budi.

Radar Bandara Soetta Mati, AirAsia Delay Hingga 2,5 Jam

"Sebelum radar mati, penerbangan AirAsia cukup tepat waktu."

Seluruh jadwal penerbangan maskapai AirAsia, pada sore ini terlambat hingga 2,5 jam, akibat matinya radar Bandara Soekarno-Hatta.

"Semua pesawat kami, mulai dari penerbangan sore dan malam ini, baik domestik maupun internasional, delay satu hingga dua setengah jam," kata Chief Operation Officer Indonesia AirAsia, Ridzki Kramadibrata kepada VIVAnews, Minggu 16 Desember 2012.

Sebelum radar itu mati, kata Ridzki, penerbangan Air Asia dari pagi hingga siang hari cukup tepat waktu. Saat Force Majeur ini terjadi, AirAsia benar-benar mengikuti instruksi bandara Soekarno Hatta, yaitu balik lagi ke bandara awal atau mendarat di bandara terdekat.

Sejumlah maskapai penerbangan yang lain juga mengalihkan pesawatnya ke bandara lain. Maskapai Sriwijaya Air, milsanya, terpaksa mengalihkan satu pesawatnya yang terbang dari Tanjung Pandan menuju Bandara Soekarno-Hatta. Pesawat itu dialihkan ke Pangkal Pinang.

Sedangkan satu pesawat dari Batam yang seharusnya terbang ke Bandara Soekarno-Hatta ditunda atau delay karena tidak mendapatkan izin terbang dari otoritas penerbangan.


Vivanews

0 comments:

Post a Comment