Saturday, January 12, 2013

SBY terkesan saat coba mobil listrik inisiatif Dahlan

Jakarta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ternyata juga telah menjajal mobil listrik buatan anak negeri yang diinisiasi Menteri BUMN Dahlan Iskan yang selama ini tergabung dalam lima putra petir.

Dahlan bercerita, pada saat perjalanan dari Bali seusai melihat persiapan KTT APEC menuju Surabaya, SBY sempat menjajal mobil listrik garapan putra petir tersebut. Tak hanya SBY, beberapa menteri juga menyempatkan diri untuk mencoba mobil beremisi nol itu.

"Jadi di Magetan setelah makan siang Presiden SBY naik mobil listrik produksi Surabaya yang mirip mobil Carry. Yang naik Menristek, Menkeu, Mensesneg," ungkap Dahlan ketika ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, kamis (13/12).

Menurut pengakuan Dahlan, SBY mengaku terkesan dengan mobil yang dia coba saat itu, yaitu mobil listrik buatan Ravi Desai tersebut. Saat mencoba mobil yang dibuat oleh PT Great Asa Link itu SBY disopiri oleh ajudannya.

Selain mobil listrik Ravi, Ahmadi juga dicoba oleh Mensesneg Sudi Silalahi. "Mobil yang Presiden disetir ajudannya, Mensesneg nyetir sendiri," kata Dahlan.(mdk/rin)


Merdeka

Wednesday, January 9, 2013

Krisis Energi, RI Perlu Persiapkan Strategi

Ilustrasi (Foto: Okezone)Jakarta Indonesia perlu mempersiapkan potensi krisis energi. Pasalnya produksi minyak mentah Indonesia di bawah konsumsi nasional yaitu mencapai 750-800 ribu barel per hari (bph) pada 2015 sampai 2020.

Pengamat Migas Sutadi Pudjo Utomo menyatakan, pada 2015-2020 mendatang, kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri hingga mencapai 1,6 juta-1,75 juta barel per hari. Hal tersebut tidak seimbang dengan hasil minyak mentah.

"Bagaimana rawannya penyediaan BBM dalam negeri kalau sekarang tidak membuat strategi," ujar Pudjo, di Jakarta, Kamis (13/12/2012).

Menurut Pudjo, untuk mengatasi kerawanan tersebut, Indonesia perlu membangun kerjasama global dalam penyediaan energi nasional. Kerjasama ini bisa dilakukan antara pengelola migas global (major oil company/MOC) guna mengembangkan eksplorasi di luar negeri demi menjaga ketersediaan BBM.

"Dengan MOC untuk pengamanan penyediaan BBM di dalam negeri," tutup Pudjo.(gnm)


Okezone

Saturday, January 5, 2013

Potensi Gelombang Laut Penghasil Listrik

Ilustrasi Gelombang Laut
Bandung Lautan di kawasan timur Indonesia tak hanya berpotensi akan minyak dan gas bumi, tapi juga penghasil arus listrik. Studi para dosen dan alumni ITB menemukan potensi energi terbarukan di sejumlah selat di sana sebagai penghasil listrik. Sumbernya berasal dari arus laut.

Guru besar Oseanografi ITB, Safwan Hadi, mengatakan, ada tiga sumber listrik baru dari kelautan di Indonesia, yaitu angin, gelombang, dan arus laut. Potensi gelombang laut penghasil listrik berada di laut selatan Jawa dan laut barat Sumatera. "Dari ketiganya, arus laut yang paling berpotensi. Arus laut bisa menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik," ujarnya di sela diskusi 55 Tahun Deklarasi Djuanda di ITB, Kamis, 13 Desember 2012.

Batas minimal arus laut yang bisa menghasilkan listrik yaitu arus berkecepatan 2 meter per detik. Arus sekencang itu hingga 3 meter per detik ditemukan di sejumlah selat di Indonesia timur. "Selat Lombok, Selat Alas antara Lombok dan Sumbawa, Larantuka, dan Selat Bali," kata Safwan.

Turbin arus laut yang sempat dirintis ITB bekerja sama dengan Politeknik Negeri Bandung sempat mandek setelah penggagasnya, Iskandar Alisjahbana, wafat. Kini, kata Safwan, pembuatan turbin itu dilanjutkan sebuah perusahaan lokal di Jakarta yang pendanaannya dibantu Bank Dunia dan telah diuji coba di Selat Bali. "Turbin dari Spanyol ada, tapi harganya sangat mahal," katanya.

Potensi listrik dari Selat Lombok, misalnya, berkisar 80-100 kilowatt per turbin. Masalah yang masih harus diperbaiki pada riset berikutnya, kata Safwan, yaitu meningkatkan daya listrik yang dihasilkan. Juga kapasitas penyimpan listrik untuk menstabilkan pasokan setrum ketika arus menyurut.

Peringatan 55 Tahun Deklarasi Djuanda yang lahir pada 13 Desember 1957 digelar Masyarakat Garis Depan Nusantara, ITB, Wanadri, dan Rumah Nusantara. Deklarasi itu, ujar panitia acara Ipong Witono, berhasil meyakinkan PBB dalam pembuatan konvensi tentang hukum laut pada 30 April 1982, sehingga wilayah Indonesia daratan dan lautan bisa bersatu. Djuanda Kartawidjaja, yang saat itu jadi Perdana Menteri pada 1957-1959, dibantu pakar hukum laut dari Universitas Padjadjaran Mochtar Kusumaatmadja. Nama Ir.H. Djuanda diabadikan sebagai nama jalan di Kota Bandung sebagai pengganti nama Jalan Dago.


● Tempo

Thursday, January 3, 2013

ITB Gandeng Belanda Bangun Pembangkit Listrik di Papua

http://m.itoday.co.id/timthumb.php?src=http://www.itoday.co.id/images/stories/itoday-images/itb2.jpg&h=auto&w=140&a=tlJakarta Sebagai salah satu wilayah yang kaya dengan sumber daya mineral, Papua justru masih terkendala dalam masalah listrik. Institut Teknologi Bandung (ITB) mencoba memberikan kontribusi dengan menghadirkan pembangkit listrik tenaga surya untuk Gedung Balaikota Jayapura, menggandeng University of Twente, Belanda.

"Pembangunan sistem pembangkit listrik tenaga surya tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan di Kota Jayapura dengan menyalurkan energi listrik bagi gedung pemerintah daerah," ujar Rektor ITB Akhmaloka, seperti dilansir dari situs ITB, Kamis (13/12).

Pembangunan pembangkit listrik tenaga surya di Kota Jayapura tersebut sudah dimulai sejak tahun lalu." tutur Ketua Lembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITB, Wawan A Gunawan menuturkan, selain pembangkit listrik tenaga surya, ITB juga bekerja sama dengan University of Twente dalam mengembangkan pusat keilmuan dan pengetahuan energi surya.

Pembangunan sistem energi surya ini termasuk sistem energi yang terbesar di Indonesia. Dengan kapasitas 35,46 kWp dan daya listrik 52.000 kWh per tahun. Sistem energi surya ini juga dapat mereduksi emisi karbon sebesar 70 ton per tahun.

Pimpinan proyek dari Indonesia Armi Susandi memaparkan, proyek pembangkit listrik tenaga surya ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi krisis energi fosil dengan memperkenalkan energi baru yang terbaharui.

Armi juga menuturkan, proyek ini juga merupakan bukti kerja sama konkret antara negara maju dan negara berkembang dalam mengatasi perubahan iklim global.*


itoday

Tuesday, January 1, 2013

Mobil Listrik Nasional Akan Dirilis Mei 2013

http://assets.kompas.com/data/photo/2012/10/07/1415011p.jpgMenteri BUMN Dahlan Iskan mengecek kondisi terakhir mobil listrik Ferrari yang dibuat di Yogyakarta, Sabtu (6/10/2012). [Foto: Kompas.com/Didik]

Jakarta Menteri BUMN Dahlan Iskan memastikan mobil listrik nasional akan dirilis pada Mei 2013. Saat ini mobil listrik tersebut masih dalam perakitan.

"Presiden akan melakukan launching mobil listrik nasional bulan Mei tahun depan, tetapi tanggalnya masih dicari. Launching mobil listrik secara nasional oleh Presiden," ungkap Dahlan saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (13/12/2012).

Menurut Dahlan, mobil listrik yang akan dirilis tahun depan nanti akan berjenis carry. Mobil jenis ini akan melengkapi dua jenis mobil listrik sebelumnya yaitu mobil listrik jenis city car dan ferrari.

Dalam peluncurannya nanti, mobil listrik berjenis carry ini akan memiliki jumlah tujuh kursi penumpang. Beda dengan mobil listrik jenis ferrari (dua orang) maupun city car (empat orang).

Dengan kapasitas tujuh kursi tersebut, Dahlan akan mengajak menteri-menteri di kabinet Indonesia Bersatu jilid kedua untuk bisa mencobanya. Dijadwalkan, mobil listrik jenis carry ini akan diuji coba oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri Riset dan Teknologi Muhammad Hatta, dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Mobil listrik yang berkapasitas tujuh orang tersebut rencananya telah dilengkapi dengan baterai pendukung. "Ini untuk mengantisipasi jika baterai habis saat di jalan," tambahnya.

Sebelumnya, saat meninjau ke Surabaya Jawa Timur sebagai rangkaian tinjauan APEC 2013, Presiden menyempatkan diri untuk mencoba mobil listrik tersebut. "Saat di Magetan setelah makan siang, Presiden juga sempat mencoba menggunakan mobil listrik tersebut," katanya.


Kompas