Monday, December 31, 2012

★ Viper Class

VIPER Class merupakan kapal patroli cepat TNI AL buatan putra-putra Indonesia. Seluruh kapal dibuat oleh Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (fasharkan) TNI AL yang mempunyai panjang 39-40 meter. Merupakan jenis kapal Patrol Craft (PC-40) hasil karya dan modifikasi prajurit terbaik matra laut.

Latihan airsoftgun di KRI Viper 820 (Foto SAC)
TNI AL membutuhkan banyak kapal untuk patroli maupun angkutan untuk menjaga keamanan dalam negeri. Karena anggaran yang terbatas, maka diusahakan untuk membuat kapal patroli sendiri melalui Dislitbang TNI AL, yang mendesain kapal kecil ukuran PC 36 dan PC 40 dengan biaya yang relatif murah.

Akhirnya prototipe kapal pertama berhasil dibuat sekitar tahun 2000an dan menjadi desain yang mumpuni untuk dibuat massal dengan memaksimalkan Fasharkan TNI AL diseluruh nusantara berserta mitra kerjanya. Bahannya pun dipilih yang ringan dan ekonomis dari bahan Fiberglass yang terbukti cukup bagus.

Dari kapal Patroli PC 36 jenis Boa Class, TNI AL merasa cukup puas dan memulai dengan ukuran yang lebih besar PC 40, maka kapalpun dibuat diberbagai fasilitas Angkatan Laut di nusantara.

Dari tipe PC 40 meter ini TNI AL membuat beberapa jenis yang serupa tapi ada perbedaan kecil secara detail sampai dengan desain yang berbeda tapi ukurannya sekitar 40 meter. Bersama dengan Galangan kapal dalam negeri, TNI AL mencoba terus untuk produksi kapal patroli untuk memenuhi kebutuhan dalam menjaga kedaulatan NKRI. Desainnya terus berubah dengan serapan teknologi dari luar, design by design pun dicoba untuk di produksi.

Salah satu kapal dengan kapal ukuran 40 meter yang dikenal adalah tipe Tarihu Class, Krait Class maupun yang terakhir dan menjadi andalan TNI AL yaitu Clurit Class. Tipe terakhir pun fungsinya setingkat lebih baik karena di persenjatai dengan CIWS maupun rudal anti kapal yang rencananya buatan Cina. Dan masuk dalam satuan kapal cepat (Satkat). Rencananya TNI AL akan memesan 6 unit kapal jenis ini pada PT Palindo, Batam. Melihat kebutuhan akan banyaknya kapal, Clurit Class cocok untuk diperbanyak dan di tempatkan di semua pangkalan TNI AL untuk menjadi kekuatan dasar pangkalan sebelum kapal lainnya membantu.

Kembali ke kapal jenis Viper Class ini akhirnya tahun 2005-2006 dibuat beberapa unit di fasharkan TNI AL dan banyak berguna dalam menjaga perairan Indonesia. Selain sebagai kapal patroli pantai, kapal ini juga digunakan sebagai kapal SAR dalam mencari korban kecelakaan di laut maupun penindakan penyelundupan di perairan Indonesia.

Kapal kelas ini digerakkan oleh tiga mesin pokok masing – masing berkekuatan 1100 HP, mampu melaju hingga 29 knot. Dengan kecepatan jelajah 15 knot, kapal ini bisa berlayar hingga lima hari dengan 20 orang ABK. Bagian haluannya dilengkapi dengan dudukan senjata untuk kanon mitraliur laras ganda 25 mm buatan Rusia dan senjata mesin berat (SMB) 12,7 mm pada buritan. Kapal bercat doreng ini dilengkapi dengan ruang pusat informasi tempur, ruang komunikasi dan gudang amunisi. Kapal ini berfungsi untuk antikapal permukaan dan antiserangan udara terbatas.

Kapal patroli PC-40 Kelas Viper

#  Nama kapal                 Buatan                                Tahun       Bertugas sejak
1  KRI Viper 820              Fasharkan TNI AL Jakarta                   19 Oktober 2006.
2  KRI Piton 821              Fasharkan TNI AL Mentigi   2005        19 Oktober 2006.
3  KRI Weling 822            Fasharkan TNI AL Mentigi   2005        19 Oktober 2006.
4  KRI Matacora 823       Fasharkan TNI AL Mentigi    2006        14 Maret 2008.
5  KRI Tedung Selar 824 Fasharkan TNI AL Jakarta                     14 Maret 2008.
6  KRI Boiga 825             Fasharkan TNI AL Manokwari         1 Agustus 2007 (terbakar 2010)

 Spesifikasi Umum
Jenis:Type PC-40 patrol boat
Berat:100 tons
Panjang:40 m (131 ft 3 in)
Lebar:7.3 m (23 ft 11 in)
Kecepatan:29 knots (54 km/h; 33 mph)
Jelajah:4 days
Persenjataan:
  • 25 mm (1 in) machine guns
  • 12.7 mm (0.50 in) machine guns
Berikut Foto Kapal Viper Class :

 KRI Viper 820 

KRI Viper 820 (Foto Formil Kaskus)

 KRI Piton 821 

KRI Piton 821 merupakan kapal patroli TNI AL yang bertugas di daerah Papua dan berpangkalan di Lantamal X TNI AL.

KRI Piton 821 (Foto Havitdema)

 KRI Weling 822  

KRI Weling 822 (Foto Berita HanKam)

 KRI Matacora 823  


KRI Matacora 823 (Foto Armabar)

 KRI Tedung Selar 824  


KRI Tedung Selar 824

 KRI Bolga 825 

Nama Boiga diambil dari nama latin ular Tiung Cincin, yakni Boiga Dendrophilia. Ular ini salah satu jenis ular ganas yang hidup di kawasan hutan bakau di semua kepulauan di Indonesia.

Menurut Berita Antara tanggal 26 juli 2010 kapal ini terbakar di Dermaga Ujung, Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. Hampir 50 persen terbakar dan bagian kapal sudah miring tenggelam ke laut yakni bagian buritan dan lambung kiri dari kapal itu, sehingga menyisakan sisi kanan saja. Beruntung tidak ada korban jiwa. Akhirnya TNI AL memutuskan untuk mengkandas kapal ini di Lokasi kejadian.


(semua data dan foto dari berbagai sumber)

 Garuda Militer 

Saturday, December 29, 2012

Kisah Hidup dan Mati di Pesawat

Di penerbangan apapun bisa terjadi (Foto: News)Jakarta Sebagian besar orang pernah merasakan duka saat melakukan penerbangan. Bukan karena kecelakaan pesawat, melainkan meninggalnya salah seorang penumpang.

Meskipun jarang, beberapa penumpang telah menyaksikan kematian juga kelahiran saat penerbangan. Hal ini terungkap dalam survei yang dilakukan oleh situs wisata, Wego.

Laporan paling umum kematian di pesawat adalah serangan jantung. Bahkan, pernah ada pasangan pengantin baru yang mengalami serangan jantung ketika seluruh kru pesawat mendadak mengalami sakit perut akibat bakteri dan membuat panik penumpang lain.

Melihat serangan jantung ternyata dapat membuat penumpang lain ikut trauma. Seorang wisatawan melihat penumpang wanita di dekatnya saat di pesawat meninggal karena serangan jantung, setelahnya dia mengalami trauma selama enam tahun.

Untuk mengatasi kematian yang tak terduga ini, beberapa maskapai menyediakan kamar mayat di armadanya. Salah satunya adalah Singapore Airlines, yang memiliki kamar mayat di armada A340-500. Maskapai lain yang tidak memiliki fasilitas serupa, hanya memindahkan jenazah ke kursi cadangan dan ditutupi selimut hingga pesawat mendarat.

Selain kematian, proses kelahiran juga sering terjadi di pesawat. Maskapai sebenarnya memiliki peraturan khusus bagi para penumpang yang tengah hamil, namun tak pelak beberapa bayi pernah lahir juga di pesawat.

Salah satunya adalah penerbangan dari Darwin ke Sydney, dimana penerbangan tersebut terpaksa dialihkan karena seorang penumpangnya melahirkan di tengah perjalanan. Proses kelahiran itu dilakukan di lorong pesawat.

Menurut peraturan PBB, bayi yang lahir di udara mengambil kewarganegaraan negara di mana pesawat tersebut terdaftar, namun juga tetap mempertimbangkan kebangsaan orangtua.


Okezone

Thursday, December 27, 2012

★ Remote Control Weapon System Tank AMX-13 APC TNI AD

RCWS AMX-13 dengan SMB Browning 12,7 mm
Dalam sebuah defile, sudah jamak ranpur (kendaraan tempur) baik itu panser dan tank ditampilkan. Efek kehadiran ranpur memang cukup besar, bisa menciptakan daya deteren sekaligus menampilkan show of force yang amat kentara. Dalam tiap defile ranpur lapis baja, terlihat sosok juru tembak pada kubah kanon yang terlihat gagah dan perkasa dengan atribut helmet khusus kavaleri. Hal tersebut tentu sah-sah saja, pasalnya segenap kru ranpur memang sedang dalam posisi memberi hormat pada tamu VIP di podium.

Tapi lain halnya pada pertempuran sesungguhnya, posisi juru tembak dengan kepala dan badan ditonjolkan diatas kubah bisa mengundang maut, apalagi dalam perang kota. Tidak jarang juru tembak (gunner) kanon pada ranpur jenis APC (armoured personnel carrier) jadi sasaran empuk penembak jitu (sniper). Sebagai contoh dalam operasi militer TNI menumpas GAM (Gerakan Aceh Merdeka) beberapa tahun lalu, sampai-sampai panser BTR-40 dibuatkan kubah (copula) khusus untuk melindungi keselamatan juru tembaknya.

Meski TNI AD memiliki beberapa ranpur APC yang lebih modern, seperti tank Stormer, tetap saja urusan keselamatan juru tembak pada SMB (senapan mesin berat) Browning M2HB kaliber 12,7 mm kurang optimal, hanya mengandalkan perisai baja terbatas. Malahan yang lebih rawan lagi juru tembak pada tank APC AMX-13 (AMX-VCI) buatan Perancis. Meski usianya sudah tua, tank ringan AMX-13 (versi kanon dan versi APC) masih tetap digunakan hingga kini secara masif. Untuk jenis AMX-13 VCI (VĂ©hicule de Combat d’Infanterie) kabarnya TNI AD punya 200 unit, dimana tank tersebut dipersenjatai satu pucuk SMB 12,7 mm.

RCWS di AMX-13

RCWS dengan teknologi thermal memungkinkan untuk membidik target dalam kegelapan.

Dalam pengembangan selanjutnya, Litbang Pussenkav TNI AD melakukan terobosan untuk melakukan upgrade sistem senjatan pada AMX-13 VCI. Bila yang tadinya juru tembak ‘kudu’ menonnjolkan kepala saat membidik senjata ke target, maka kini hal tersebut bisa ditinggalkan, keselamatan juru tembak bisa ditingkatkan, ditambah sasaran bisa dibidik secara tepat meski dalam kegelapan malam, dan cuaca berkabut sekalipun. Kok bisa ya?

Jawabannya adalah berkat adopsi RCWS (Remote Control Weapon System). Dengan RCWS, juru tembak cukup memonitor target lewat layar beresolusi 1024×268 pixels. Dengan kendali berupa joystick, secara simultan laras kanon dapat diarahkan menuju target. Bila sasaran di layar sudah terkunci, dengan firing button juru tembak dapat melepaskan tembakan ke sasaran sejauh 1.800 – 2.000 meter. Mau tembakan single, atau full otomatis juga bisa dilakukan dari sini.

Ada beberapa komponen dalam RCWS, dibawah laras senjata ada optronic sensor yang berisi LRF (laser range finder) dan kamera. Optronic sensor ini merupakan elemen vital, maka itu ditempatkan dalam box yang terbuat dari logam anti peluru. Mau tahu kemampuan Optronic sensor ini? Dapat melakukan zooming thermal hingga 36x pembesaran, dapat mengenali target manusia pada jarak 1.500 meter, dan target kendaraan bergerak pada jarak 2.500 meter.

Box Optronic sensor, di dalam box lapis baja ini terdapat beberapa perangkat vital, seperti thermal sight dan tentunya lensa kamera.

Sebagai elemen vital yang berisi aneka sensor, Optronic dirancang tahan terhadap getaran/goncangan, tahan terhadap kelembaban temperature -40 sampai 50 derajat Celcius, tahan terhadap pasir/debu, tahan terhadap air dan hujan, serta mampu menembus kabut dan asap. Untuk kubah (copula) dapat digerakan dengan rotor yang dapat berputar 360 derajat, tingkat elevasi laras -20 sampai 50 derajat, dan azimuth rate < 1 rad – 1 rad per detik.

Dalam operasionalnya, SMB 12,7 mm sudah dilindungi dengan plat baja, sayangnya dalam uji coba model yang digunakan masih menggunakan box amunisi, dimana 1 box terdiri dari 250 peluru, dan bila peluru habis, penggantian serta pemasangan amunisi harus dilakukan secara manual.

Ruang Kendali & Sistem Komputer

Sistem kendali dan komputer RCWS, nampak layar LCD dan joystick.

Dalam ajang Indo Defence 2012, diperlihatkan secara gambang sistem kendali RCWS rancangan Pussenkav. Terdiri dari computer mini portable core i7, RAM 4GB, HDD 500GB. Untuk layarnya berukuran 10.5 inchi dengan resolusi 1024×268 pixels. Untuk jenis kendalinya menggunakan joytick dengan firing button, laser range finder control, thermal sight control switch, camera zoom control switch, dan manual safety overrid. Bila layar kurang jelas, juru tembak juga dapat mengatur tingkat kecerahan layar (brightness), contrast, dan color display adjuster. Rangkaian ini juga diamankan dengan adanya safety fire lock switch.

Untuk tenaganya menggunakan konsumsi listrik sebesar 150 watt, 24 V DC. Untuk gelar operasinya, dilengkapi power backup selama 1 jam.

Kelemahan RCWS


Ada kelebihan tentu juga ada kekurangan, pada rangkaian Optronic memang sudah dilengkapi box berpelindung lapisan anti peluru. Tapi kelemahannya terletak pada lensa kamera. Lensa kamera tidak dapat dibuat dari bahan kaca anti peluru. Sebab untuk menjamin pencitraan yang sempurna, adanya lensa dengan tambahan ketebalan dapat mengganggu output visual pada layar. Maka dari itu, setiap RCWS di ranpur mana pun titik lemahnya adalah pada lensa kamera. Sniper lawan tidak lagi membidik juru tembak, tapi kini yang disasar adalah lensa kamera.

Selain dijajal pada SMB 12,7 mm, RCWS juga cocok diterapkan pada senapan mesin dengan kaliber yang lebih kecil, semisal untuk GPMP FN MAG kaliber 7,62 mm. Hal ini cocok dipasangkan pada jenis ranpur beroda ban sekelas BTR-40, Panhard VBL atau Pakci. Hanya sayannya, sampai saat ini belum ada ranpur TNI AD yang di upgrade senjatanya menggunakan RCWS. Pihak Litbang Pussenkav sendiri terus melakukan uji coba dan penyempurnaan. Semoga saja kelak hasil jerih payah ini dapat diadopsi secara resmi di etalase ranpur TNI AD. (Haryo Adjie Nogo Seno)


Monday, December 24, 2012

BASARNAS Beli Dauphin Dari PT.DI

Bandung Badan SAR Nasional akhirnya menjatuhkan pilihannya atas pengadaan helikopter terbaru mereka. Badan SAR memutuskan membeli helikopter dari PT.Dirgantara Indonesia alias PT.DI. Namun yang mengejutkan adalah, helikopter itu adalah dari jenis AS-365N3+ Dauphin. Jadi nantinya PT.DI lah yang akan membuat 2 buah helikopter Dauphin untuk Basarnas. Kepastian jenis helikopter itu sendiri sudah dikonfirmasi Humas PT.DI.


Dalam kontrak senilai hampir 270 Miliar rupiah tersebut, PT.DI akan membuat 2 buah heli Dauphin. Dengan pengadaan ini, komitmen Basarnas menggunakan produk dalam negeri terlihat jelas. Satu hal yang patut diacungi jempol. PT.DI sendiri sudah memiliki MoU dengan Eurocopter untuk memproduksi heli buatan eropa tersebut.


Namun demikian, dalam kontrak pengadaan, Pabrikan Agusta juga masuk sebagai cadangan. Apabila, PT.DI wanprestasi, maka helikopter dari Agusta akan masuk mengisi arsenal Basarnas.

Di Indonesia, heli Dauphin telah dipakai oleh Polisi Udara. Heli sejenis juga dipakai oleh US Coast Guard dan berperan sebagai heli SAR. Dengan demikian, Heli Dauphin dipastikan cocok dan tangguh untuk operasi SAR.



© ARC

Saturday, December 22, 2012

24 Bandara Indonesia Berwajah Baru

Sebagian besar yang dibangun merupakan bandara perintis.


Jakarta Kementerian Perhubungan berencana membangun dan memperluas 24 bandara baru sepanjang 2013-2015. Mayoritas yang dibangun sebagai bandara perintis dan berlokasi di Indonesia timur.

Direktur Bandar Udara Kementerian Perhubungan, Bambang Cahyono, menjelaskan, Kementerian Perhubungan telah menganggarkan Rp5,08 triliun untuk merehabilitasi dan membangun 24 bandara itu.

"Anggaran itu juga untuk merehabilitasi 186 bandara di Indonesia," kata Bambang kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis 13 Desember 2012.

Berikut ini adalah daftar bandara yang akan rampung pada 2013-2015:

Tahun 2013 (12 bandara)

1. Medan Baru, Sumatera Utara
2. Pekonserai, Lampung Barat
3. Muara Bungo, Jambi
4. Bawean, Jawa Timur
5. Bone, Sulawesi Selatan
6. Umarorong, Sulawesi Barat
7. Kufar, Maluku
8. Tual baru, Maluku
9. Saumlaki Baru, Maluku
10. Waisai, Raja Ampat
11. Kamanap Serui, Papua
12. Waghete Baru, Papua

Tahun 2014 (7 bandara)

13. Enggano, Bengkulu
14. Muara Teweh baru, Kalimantan Tengah
15. Tebelian, Kalimantan Barat
16. Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah
17. Miangas, Pulau Terluar Indonesia berbatasan dengan Filipina
18. Namniwel, Maluku19. Moa, Maluku

Tahun 2015 (5 bandara)

20. Morowali, Sulawesi Tengah
21. Buntu Kunik, Sulawesi Selatan
22. Segun, Papua
23. Sinak Baru, Kalimantan Selatan
24. Werur, Papua

(art)

Pemerintah Bangun dan Perluas 24 Proyek Bandara

"Dari 24 bandara tersebut, lebih banyak di kawasan Indonesia timur." 

Pemerintah segera merealisasikan dan merampungkan pembangunan 24 proyek bandara di Indonesia. Pembangunan tersebut meliputi pengembangan dari yang sudah ada maupun mendirikan bandara baru.

"Dari 24 bandara tersebut, lebih banyak di kawasan Indonesia timur," kata Bambang S. Ervan, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa 11 Desember 2012.

Bambang mengungkapkan, bandara-bandara tersebut nantinya merupakan hasil pengembangan atau relokasi bandara yang sudah ada dan pembangunan bandara baru.

"Yang kami bangun itu seperti bandara Muara Teweh, Pandeglang, dan Karawang sebagai penopang Soekarno-Hatta," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan mengaku telah menyiapkan tujuh lokasi alternatif untuk pembangunan bandara baru yang akan berfungsi sebagai penopang Bandara Soekarno-Hatta yang sudah mulai padat seiring dengan perkembangan industri penerbangan Tanah Air.

Berikut di antara 24 bandara yang akan dan sedang dibangun tersebut:

1. Bandara Kualanamu, Medan.
2. Bandara Pasaman Barat, Sumatera Barat.
3. Bandara Murung Raya, Kalimantan.
4. Bandara Rokan Hilir.
5. Bandara Anambas.
6. Bandara Mamasa, Sulawesi Barat.
7. Bandara Muara Teweh, Kalimantan Tengah.
8. Bandara Tana Toraja Baru.
9. Bandara Tual Baru, Maluku.
10. Bandara Segun, Sorong.
11. Bandara Nabire Baru, Papua.
12. Bandara Sinak Baru, Papua.
13. Bandara Samarinda Baru.
14. Bandara Sintang Baru, Kalimantan.
15. Bandara Waghete Baru, Papua.
16. Bandara Pandeglang, Jawa Barat.
17. Bandara Karawang, Jawa Barat.

(art)

Angkasa Pura II Operasikan Bandara di Dekat Danau Toba

Bandara Silangit diharapkan dapat dongkrak wisatawan ke Danau Toba.

Kementerian Perhubungan secara resmi menyerahkan kegiatan operasional Bandara Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, kepada PT Angkasa Pura II (Persero). Bandara yang terletak dekat danau Toba ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bhakti, menjelaskan dengan dialihkannya penyelenggaraan operasional dari Kementerian Perhubungan kepada Angkasa Pura II, Bandara Silangit diharapkan dapat menjadi ujung tombak perekonomian kawasan Danau Toba dan sekitarnya, salah satunya dengan meningkatkan potensi pariwisata daerah yang telah ada.

"Banyak sekali potensi penunjang pariwisata yang dapat digali di sana. Angkasa Pura II ke depan diharapkan dapat menginspirasi munculnya potensi-potensi lain yang belum muncul," kata Herry Bhakti, Jumat 14 Desember 2012.

Menanggapi hal tersebut, Tri S Sunoko menjelaskan, serah terima ini salah satu bentuk sinergi strategis antara Ditjen Perhubungan Udara dan Angkasa Pura II untuk meningkatkan fungsi dan pelayanan pengoperasian Bandara Silangit.

Angkasa Pura berjanji untuk mengoptimalisasikan peran Bandara Silangit guna meningkatkan aksesibilitas hubungan udara di Kawasan Danau Toba dan sekitarnya.

Tri Sunoko berharap di bawah pengelolaan Angkasa Pura II, peran Bandara Silangit ke depan tidak lagi sebatas sebagai tempat mendarat dan lepas landas pesawat, maupun hanya menjadi sarana penunjang perpindahan orang dan barang melalui angkutan udara.

Lebih dari itu, Bandara Silangit harus mampu menjadi bandara yang dapat memberikan manfaat yang lebih terhadap masyarakat di kawasan Danau Toba dan sekitarnya, maupun Sumatera Utara secara luas.

"Khususnya dalam meningkatkan jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan menggerakkan investor untuk menanamkan modalnya di kawasan ini. Bagi Angkasa Pura II, ini merupakan tantangan yang sangat besar," papar Tri Sunoko.

Melalui penugasan ini, manajemen Angkasa Pura II akan memaksimalkan upaya pembenahan bandara yang dibangun semasa penjajahan Jepang tersebut. Letak Bandara Silangit sangat strategis, diapit sembilan wilayah kabupaten di sekitarnya. Hal ini menjadi fokus pengembangan yang akan dilakukan Angkasa Pura II ke depan.

Proses pengkajian (feasibility study) pengalihan tugas ini, telah dilakukan Angkasa Pura II sejak November 2012 dan selesai pada Desember 2013. Adapun kajian yang dilakukan antara lain aspek finansial, teknis, operasional, SDM, ekonomi, hingga dampak sosial terhadap masyarakat di lingkungan bandara.(adi)


VIVA.co

Tuesday, December 18, 2012

Kuskus Berbisa Ditemukan di Kalimantan

Ilustrasi kuskus, primata yang aktif di waktu malam (nocturnal).
Racun itu sangat kuat dan bisa menyebabkan alergi Anaphylaxis yang berujung kematian

Jakarta Sejumlah peneliti dari Inggris dan Amerika Serikat berhasil menemukan spesies kuskus baru di Kalimantan. Uniknya kuskus jenis baru itu mempunyai racun atau bisa pada gigitan mereka.

Kuskus baru yang dinamai Nycticebus kayan itu baru dikenali saat ini, karena kebiasaan mereka yang aktif pada malam hari.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Anna Nekaris dari Oxford Brookes University, Inggris dan Rachel Munds dari University of Missouri, Columbia, Amerika Serikat itu menemukan kuskus beracun itu hidup di hutan Kalimantan dan Filipina.

Yang membedakannya dari kuskus lain yang sudah dikenali sebelumnya, Nycticebus kayan punya pola garis wajah yang menyerupai topeng, dengan mata dikelilingi oleh bulu hitam sementara dahinya berpola lebih variatif.

Racun yang ditemukan pada kuskus ini menjadikannya satu-satunya primata yang mempunyai gigitan berbisa. Racun itu diproduksi oleh kelenjar di bawah siku mereka.

Untuk menggunakan bisanya itu Nycticebus kayan akan menjilat dan mencampurnya dengan ludah mereka. Bisa itu lalu digunakan ketika berburu dan dilumuri pada bulu anak-anak mereka. Cara itu diduga untuk melindungi anak-anaknya dari para predator.

Racun itu sangat kuat dan bisa menyebabkan alergi Anaphylaxis yang berujung kematian.

Penelitian itu juga membuktikan bahwa setidaknya terdapat empat spesies kuskus di Kalimantan dan Filipina yang masing-masing punya pola wajah yang berbeda satu sama lain.

Sebelumnya ilmuwan hanya mengenal satu jenis spesies kuskus yang dinamai Nycticebus managensis. Tetapi penelitian itu mengungkap bahwa Nycticebus bancanus dan Nycticebus borneanus - yang tadinya dikira subspesies dari Nycticebus managensis - adalah spesies baru yang berbeda.

"Artinya di Kalimantan khususnya, yang menjadi tempat asal dari tiga spesies baru ini, akan bertambah lagi spesies kuskus yang terancam punah di daftar IUCN (International Union for Conservation of Nature)," kata Nekaris.

Selain di Kalimantan dan Filipina, ada juga empat jenis kuskus yang berhabitat di Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Hasil penelitian mereka dipublikasikan di American Journal of Primatology.


Berita Satu

Sunday, December 16, 2012

Gubernur Lemhannas Kritik McKinsey

Jakarta Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Budi Susilo Soepandji, melontarkan kritik pedas terhadap prediksi atau ramalan kemajuan ekonomi Indonesia yang dipublikasi Mckinsey Global Institute (MGI). Karena itu, dia mengingatkan agar kita lebih kritis menyikapi prediksi tersebut, meski secara umum cukup menggembirakan bagi nama baik Indonesia di mata internasional.

"Prediksi McKinsey itu sangat menjanjikan buat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tapi, dia tidak menyinggung bagaimana kita membangun persatuan atau menyatukan berbagai perbedaan yang sesungguhnya bisa mengubah predikasi itu jika aspek persatuan diabaikan," ujar Budi Susilo dalam acara coffe morning dengan para pemimpin redaksi di Lemhannas, Jumat (14/12).

Seperti diberitakan sebelumnya, pada akhir September - awal Oktober 2012, McKinsey menyebutkan pada tahun 2030 ekonomi Indonesia akan menempati posisi ke-7 Ekonomi Dunia mengalahkan Jerman dan Inggris. Pada tahun 2030 itu, perekonomian Indonesia akan di topang oleh empat sektor utama, yaitu bidang jasa, pertanian, dan perikanan, serta sumber daya alam. Ekonomi Indonesia juga akan terus tumbuh dengan didorong oleh kekuatan regional.

Dalam 15 tahun ke depan, 1,8 miliar orang kelas konsumsi di dunia sebagian besar akan berada di Asia. Dalam kesempatan itu, Gubernur menyinggung bahwa potensi SDM Indonesia tidak kalah dengan orang asing. Persoalannya bagaimana kita memberdayakan SDM untuk kemajuan bangsa. Potensi Kelautan Dalam acara coffe morning itu, tampil pula sejarawan Anhar Gonggong yang membahas soal Deklarasi Juanda 1957 yang menekankan posisi laut Indonesia yang dicanangkan PM Juanda Kartawidjaya.

Hari pencanangan Deklarasi itu dijadikan Hari Nusantara. Dalam acara tanya jawab, banyak dipertanyakan bagaimana peran dan fungsi negara maritim Indonesia tidak berjalan, bahkan animo masyarakat untuk mencintai laut pun makin berkurang. Baik Gubernur Lemhannas maupun Anhar Gonggong sepakat bahwa potensi kelautan Indonesia yang sangat besar harus benar-benar dimanfaatkan.

Namun, banyak kritik dilontarkan oleh peserta mengingat sampai saat ini tidak ada blue print tentang potensi kelautan Indonesia sehingga pemanfaatannya tidak maksimal. Dalam kaitan potensi kelautan ini, Gubernur Lemhannas juga menyinggung soal rencana pembangunan jembatan terpanjang yakni Jembatan Selat Sunda (JSS) yang mnghubungkan pulau Jawa dan Sumatera.

Menurut Budi Susilo, Lemhannas masih terus mengkaji , namun dirinya mengaku belum terlalu jauh untuk dapat memutuskan perlu tidaknya JSS, karena hal itu harus benarbenar dikaji dari berbagai sisi.

"Kalau ahli tehnik pasti mampu membangun jembatan terpanjang itu. Tapi, dari sisi aspek keamanan, kita kan tidak tahu apakah suatu ketika ada bom atau potensi bahaya," kata Budi Susilo.

Wednesday, December 12, 2012

Internet Membuat Anak Mudah Depresi

Jakarta Penggunaan teknologi informasi seperti internet, jejaring social dan teknologi lain telah menghasilkan orang-orang yang mudah depresi. Mereka merasa kesepian, terisolasi dari pergaulan dan mulai menemui banyak masalah di keluarga, sekolah juga dunia kerja.

“Anak-anak juga mengalami kondisi serupa. Mudah depresi yang pada akhirnya mengarah pada gejala psikosomatis,” ujar Rustika Thamrin SPSi, Direktur Representative School of Emphaty (SOE), Sabtu (15/12).

Diakui saat ini banyak anak-anak yang kecanduan internet. Mereka tak segan-segan menghabiskan waktunya beselancar di dunia maya, meski harus melakukannya di warnet dengan biaya sewa yang tak sedikit.

Tak hanya itu, menurut Rustika, anak dan remaja tumbuh menjadi pribadi yang individualis, tidak peka, memilih bunuh diri, mogok sekolah, hingga maraknya bullying, tawuran dan bersemainya bibit-bibit korupsi. Mulai nampak gejala generasi yang memiliki banyak pengetahuan, namun miskin dalam kemampuan membangun interaksi sosial, tidak mampu berempati terhadap perasaan dan permasalahan diri sendiri serta orang lain.

Padahal, lanjut Rustika, kesuksesan dan kebahagiaan seseorang terbukti lebih ditentukan oleh kecerdasan emosi, sosial dan spiritual dibandingkan dengan kecerdasan intelektualnya. Sayangnya, nyaris tak ada mata pelajaran di sekolah yang khusus mengasah bentuk-bentuk kecerdasan tersebut.

Karena itu, Rustika melihat perlunya program yang menyenangkan yang bisa sekaligus mengembangkan empat bentuk kecerdasan, yaitu kecerdasan fisik, emosi, sosial dan spiritual. "Dalam konteks masyarakat kota Jakarta, diperlukan teknik intervensi berupa aktivitas kelompok, untuk melengkapi teknik konseling perorangan yang selama ini biasa dilakukan,” ungkap Rustika Thamrin Program School of Empathy (SOE) yang diinisiasi oleh YASEHATI Foundation, merupakan sebuah program pendidikan yang bertujuan meningkatkan kecerdasan emosi, social, spriritual bahkan kesehatan tubuh.

Ditambahkan oleh Tika, pendekatan yang dilakukan oleh School of Empathy, khususnya melalui teknik intervensi biodanza adalah pendekatan yang unik karena mengutamakan ekspresi diri dan auto regulasi dengan menggabungkan berbagai kekuatan antara lain kekuatan musik, kekuatan gerak/tari, dan kekuatan interaksi kelompok. Yang dikuatkan, dengan begitu adalah keterhubungan dan empathy antar individu, satu hal yang mulai mengalami problem dalam keseharian masyarakat kita. (inung)


Poskota

Monday, December 10, 2012

Laboratorium Jawa di IAIN Surakarta

Foto : IAIN Surakarta/Facebook IAIN SurakartaSolo Laboratorium fisika dan kimia tentu sudah biasa. Di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, terdapat laboratorium baru yang sangat unik, yakni Laboratorium Jawa.

Menurut Kepala Pusat Bahasa dan Budaya IAIN Surakarta Abdullah Faisol, laboratorium Jawa ini dipakai sebagaia tempat untuk mengkaji berbagai kitab atau benda yang berkaitan dengan Jawa.

“Untuk sementara sebagai tempat studi berbagai hal tentang Jawa, melalui kitab Jawa dan benda-benda mati lainnya,” jelas Abdullah Faishol saat ditemui wartawan, di Kampus IAIN Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (15/12/2012).

Faishol mengatakan, pendirian laboratorium memang baru digagas pada 2012 dan beberapa saat kemudian didirikan. Namun keberadaan laboratorium Jawa ini belum masuk kurikulum atau pusat studi pengembangan. “Bahkan saat ini memang belum ada pengembangan dalam bentuk lembaga atau pusat studi,” jelasnya.

Dia menambahkan, ke depan akan tetap dikembangkan baik untuk pembelajaran maupun penelitian mahasiswa dan dosen. "Mungkin pada tahun depan bisa mulai ada pengembangan kajian budaya Jawa," terangnya.

Di tempat terpisah, Pembantu Rektor II IAIN Surakarta Rahmawan Arifin mengungkapkan, pembangunan laboratorium Jawa ini di IAIN Surakarta sesuai dengan program kampus yang ingin mengembangkan budaya Jawa dalam berbagai aspek yang dirintis mulai tahun ini.(mrg)


Okezone

Wednesday, December 5, 2012

Stasiun KA Bogor Dilengkapi Wifi

http://static.republika.co.id/uploads/images/square/penumpang-kereta-api-_121130103746-566.jpgBogor Stasiun Kereta Api Besar Bogor, Jawa Barat ternyata telah dilengkapi dengan koneksi internet wifi gratis yang bisa diakses penumpang kereta di stasiun tersebut.

“Jaringan internet gratis ini bisa diakses oleh calon penumpang saat menunggu kereta di sekitar peron, dan ini gratis,” kata Wakil Kepala Stasiun Besar Bogor Enjang Syarif Budiman di Bogor, Sabtu (15/12).

Enjang mengatakan, Stasiun Besar Bogor telah dilengkapi jaringan jaringan internet gratis sejak beberapa bulan yang lalu.

Selain di peron, jaringan internet gratis juga terdapat di ruang operasional Stasiun Besar Bogor dan di sekitar stasiun.

Pengadaan jaringan internet gratis, lanjutnya, merupakan salah satu upaya manajemen Stasiun Besar Bogor dalam memberikan pelayanan kepada penumpang.

“Untuk peningkatan layanan agar pada saat penumpang menunggu kereta tidak bosan, mereka bisa mengakses internet secara gratis di stasiun,” papar dia.

Para penumpang dan pengunjung stasiun Bogor bisa dengan gampang melakukan koneksi wifi karena jaringan tidak membutuhkan kata sandi.

Namun, koneksi tersebut masih dibatasi hanya selama 20 menit. Setelah itu, pengguna harus mengkoneksikan lagi untuk tetap bisa menggunakannya.

Menurut Enjang, ini sengaja dilakukan untuk tetap mempertahankan kecepatan akses.

“Seru juga bisa internetan gratis dengan jaringan wifi di stasiun. Jadi menunggu kereta tidak membosankan karena bisa menelusuri internet dengan gratis,” papar Fadila (26), penumpang kereta di Stasiun Besar Bogor.