Friday, August 31, 2012

PT DI Kembangkan Pesawat Komersial

Bandung Untuk meningkatkan kinerjanya, sejumlah rancangan dan rencana jangka menengah serta panjang disusun PT Dirgantara Indonesia (DI). 

Yang terdekat, lembaga BUMN yang dulunya bernama Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) itu bersiap membangun dan mengembangkan pesawat komersial.

"Mulai 2013 sampai empat tahun mendatang atau 2017, kami siap merealisasikan rencana pembangunan dan pengembangan pesawat komersial. Pesawat tersebut yaitu N-219," ujar Kepala Tim Komunikasi PT DI, Sonny Saleh Ibrahim, di PT DI, Selasa (18/12).

Menurutnya, pada masa mendatang, pesawat bermesin baling-baling itu menjadi produk unggulan PT DI. Peruntukan pesawat tersebut, tidak lain guna pemenuhan kebutuhan dunia penerbangan perintis di tanah air. Utamanya bagi kawasan Indonesia Timur.

Sonny mengemukakan, saat ini N-219 memasuki tahap desain serta uji material. Jika mengantongi sertifikat kelayakan terbang, pihaknya dapat melakukan produksi pesawat itu secara massal.


Wednesday, August 29, 2012

Industri Panas Bumi Indonesia Kini Hidup Lagi  

http://statik.tempo.co/data/2011/11/09/id_96161/96161_275.jpgPadang Setelah 25 tahun tertidur, industri panas bumi (geothermal) di Indonesia kembali bangkit. "Industri panas bumi kembali hidup. Jadi, untuk ke depan, energi nasional tak harus bergantung lagi ke minyak dan gas," ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rubi Rubiandini, Kamis, 13 September 2012, di Kabupaten Solok Selatan.

Menurut Rudi, proyek panas bumi yang dilakukan PT Supreme Energy di kawasan Liki Pinangawan Muaro Labuah Kecamatan Pauh II Kabupaten Solok Selatan ini diharapkan bisa menjadi cadangan energi nasional. Sebab, adanya sumber panas bumi yang cukup berguna untuk membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).

Selama ini, kata dia, industri panas bumi di Indonesia tidak berkembang karena harga BBM rendah dan harga tawar dari PLN juga rendah. Namun, saat ini pemerintah sudah menaikan tarif jual listrik atau feed in tariff panas bumi dari pengembang listrik swasta kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui Permen ESDM Nomor 2 Tahun 2011.

Sebelumnya, feed in tariff hanya 9,7 sen dollar AS per kWh. Saat ini tarif tersebut ditetapkan bervariasi berdasarkan daerah. Untuk regional Sumatera, sekitar 8-10 sen dollar AS per kWh, regional jawa sebesar 11-12 sen dollar AS per kWh, regional Sulawesi bagian sebesar 12-14 sen dollar AS per kWh, dan regional Nusa Tenggara (NTB dan NTT) sebesar 15-16 sen per kWh. Terakhir, untuk regional Maluku dan Papua sebesar 17-18 sen dollar AS per kWh.

"Kebangkitan industri panas bumi ini sangat penting. Sebab, ini merupakan energi baru dan terbarukan," ujar mantan Deputi Pengendalian Operasi BP Migas ini.

Di lokasi pengeboran eksplorasi panas bumi Maura Labuah ini, Rudi menyaksikan uji sumur eksplotasi pertama, untuk membuktikan adanya sumber panas bumi. "Itu, uap pertama yang keluar setelah adanya Undang-undang Panas Bumi," ujarnya.

Jika proyek ini berhasil, kata Rudi, Kabupaten Solok Selatan bisa menyumbang energi listrik sebesar 200 Mwe dari 40ribu Mwe kebutuhan listrik di Indonesia.


Tempo

Thursday, August 23, 2012

Pertamina akan Kembali Aktifkan Kilang di Irak

Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Ilustrasi
Jakarta PT Pertamina (Persero) berencana melakukan ekspansi ke Irak. Untuk itu, Pertamina akan mengaktifkan kembali lapangan minyak yang dulu pernah ditutup di daerah Irak.

"Waktu mau ekspansi kita mikir, dulu kita sudah punya di Irak, kenapa enggak reaktifasi saja. Kita lihat Irak berkembang pesat setelah perang," ujar SVP Corporate Investment and Business Development Pertamina Gus Rizal, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu (19/12/2012).

Akan tetapi, melakukan ekspansi ke Irak tidak semudah itu. Rizal melanjutkan, kendala pembangunan di Irak berada pada infrastruktur. Kendala itu membuat Pertamina tidak bisa booming walaupun Irak sedang dalam pembangunan.

"Jadi selain kita berusaha ke Venezuela, Aljazair, dan Angola, kita coba juga dekati pemerintah Irak. Maka kita ajak pemerintah bisa enggak berbicara dengan pemerintah Irak, mungkin apa enggak reaktifasi," ujar Rizal.

Rizal mengatakan, akan memulai secara government to government terlebih dahulu, walaupun nantinya akan tetap business to bussiness. Pertamina akan mencoba meminta kembali supaya bisa dikelola lagi.

Selain itu, Pertamina akan mengajak BUMN karya untuk membantu pembangunan infrastruktur di daerah tersebut. Pasalnya, Irak merupakan negara yang juga berpotensi tinggi untuk produksi minyak.

"Irak butuh bangun infrastruktur RS, listrik, jalan raya, air bersih, maka kita ajak BUMN karya jadi kita lapor menteri BUMN. Kementerian BUMN minta ajaklah itu Adhi Karya, Hutama Karya, Wijaya Karya, dan BUMN. Kalau ada potensi lain baru ajak Kadin," jelas dia.

Menurutnya, dalam beberapa waktu ke depan, Irak akan menghasilkan lebih dari minyak 10 juta barel per hari. Dengan tingginya produksi ini, Irak diyakini dapat menyaingi Saudi Arabia.

"Sekarang masih tiga juta dia terkendala abis perang hancur. Kita pernah diberikan konsesi dulu, maka kita ingin hidupkan lagi. Daripada harus keliling dunia padahal kita sudah punya, kenapa enggak dihidupkan lagi. Kita tinggalkan dulu, karena perang kan," tukasnya.(mrt)

Thursday, August 16, 2012

Penyebab Datangnya Rezeki


Akhir-akhir ini banyak orang yang mengeluhkan masalah penghasilan atau rizki, entah karena merasa kurang banyak atau karena kurang berkah. Begitu pula berbagai problem kehidupan, mengatur pengeluaran dan kebutuhan serta bermacam-macam tuntutannya. Sehingga masalah penghasilan ini menjadi sesuatu yang menyibukkan, bahkan membuat bingung dan stress sebagian orang. Maka tak jarang di antara mereka ada yang mengambil jalan pintas dengan menempuh segala cara yang penting keinginan tercapai. Akibatnya bermunculanlah koruptor, pencuri, pencopet, perampok, pelaku suap dan sogok, penipuan bahkan pembunuhan, pemutusan silaturrahim dan meninggal kan ibadah kepada Allah untuk mendapatkan uang atau alasan kebutuhan hidup.

Mereka lupa bahwa Allah telah menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya sebab-sebab yang dapat mendatangkan rizki dengan penjelasan yang amat gamblang. Dia menjanjikan keluasan rizki kepada siapa saja yang menempuhnya serta menggunakan cara-cara itu, Allah juga memberikan jaminan bahwa mereka pasti akan sukses serta mendapatkan rizki dengan tanpa disangka-sangka.

Diantara sebab-sebab yang melapangkan rizki adalah sebagai berikut:

- Takwa Kepada Allah

Takwa merupakan salah satu sebab yang dapat mendatangkan rizki dan menjadikannya terus bertambah. Allah Subhannahu wa Ta”ala berfirman, artinya,

Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya.” 
(At Thalaq 2-3)

Setiap orang yang bertakwa, menetapi segala yang diridhai Allah dalam segala kondisi maka Allah akan memberikan keteguhan di dunia dan di akhirat. Dan salah satu dari sekian banyak pahala yang dia peroleh adalah Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dalam setiap permasalahan dan problematika hidup, dan Allah akan memberikan kepadanya rizki secara tidak terduga.

Imam Ibnu Katsir berkata tentang firman Allah di atas, “Yaitu barang siapa yang bertakwa kepada Allah dalam segala yang diperintahkan dan menjauhi apa saja yang Dia larang maka Allah akan memberikan jalan keluar dalam setiap urusannya, dan Dia akan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka, yakni dari jalan yang tidak pernah terlintas sama sekali sebelumnya.”

Allah swt juga berfirman, artinya,

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. 7:96)

- Istighfar dan Taubat

Termasuk sebab yang mendatang kan rizki adalah istighfar dan taubat, sebagaimana firman Allah yang mengisahkan tentang Nabi Nuh Alaihissalam,

“Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun” niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. 71:10-12)

Al-Qurthubi mengatakan, “Di dalam ayat ini, dan juga dalam surat Hud (ayat 52,red) terdapat petunjuk bahwa istighfar merupakan penyebab turunnya rizki dan hujan.”

Ada seseorang yang mengadukan kekeringan kepada al-Hasan al-Bashri, maka beliau berkata, “Beristighfarlah kepada Allah”, lalu ada orang lain yang mengadukan kefakirannya, dan beliau menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”. Ada lagi yang mengatakan, “Mohonlah kepada Allah agar memberikan kepadaku anak!” Maka beliau menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”. Kemudian ada yang mengeluhkan kebunnya yang kering kerontang, beliau pun juga menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah.”

Maka orang-orang pun bertanya, “Banyak orang berdatangan mengadukan berbagai persoalan, namun anda memerintahkan mereka semua agar beristighfar.” Beliau lalu menjawab, “Aku mengatakan itu bukan dari diriku, sesungguhnya Allah swt telah berfirman di dalam surat Nuh,(seperti tersebut diatas, red)

Istighfar yang dimaksudkan adalah istighfar dengan hati dan lisan lalu berhenti dari segala dosa, karena orang yang beristighfar dengan lisannnya saja sementara dosa-dosa masih terus dia kerjakan dan hati masih senantiasa menyukainya maka ini merupakan istighfar yang dusta. Istighfar yang demikian tidak memberikan faidah dan manfaat sebagaimana yang diharapkan.



- Tawakkal Kepada Allah

Allah swt berfirman, artinya,

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. 65:3)

Nabi saw telah bersabda, artinya,

“Seandainya kalian mau bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya maka pasti Allah akan memberikan rizki kepadamu sebagaimana burung yang diberi rizki, pagi-pagi dia dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang.” (HR Ahmad, at-Tirmidzi dan dishahihkan al-Albani)

Tawakkal kepada Allah merupakan bentuk memperlihatkan kelemahan diri dan sikap bersandar kepada-Nya saja, lalu mengetahui dengan yakin bahwa hanya Allah yang memberikan pengaruh di dalam kehidupan. Segala yang ada di alam berupa makhluk, rizki, pemberian, madharat dan manfaat, kefakiran dan kekayaan, sakit dan sehat, kematian dan kehidupan dan selainnya adalah dari Allah semata.

Maka hakikat tawakkal adalah sebagaimana yang di sampaikan oleh al-Imam Ibnu Rajab, yaitu menyandarkan hati dengan sebenarnya kepada Allah Azza wa Jalla di dalam mencari kebaikan (mashlahat) dan menghindari madharat (bahaya) dalam seluruh urusan dunia dan akhirat, menyerahkan seluruh urusan hanya kepada Allah serta merealisasikan keyakinan bahwa tidak ada yang dapat memberi dan menahan, tidak ada yang mendatangkan madharat dan manfaat selain Dia.

- Silaturrahim

Ada banyak hadits yang menjelaskan bahwa silaturrahim merupakan salah satu sebab terbukanya pintu rizki, di antaranya adalah sebagai berikut:

-Sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, artinya,

“Dari Abu Hurairah ra berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, 

Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah menyambung silaturrahim.” 
(HR Al Bukhari)

-Sabda Nabi saw, artinya,

“Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “Ketahuilah orang yang ada hubungan nasab denganmu yang engkau harus menyambung hubungan kekerabatan dengannya. Karena  sesungguhnya silaturrahim menumbuhkan kecintaan dalam keluarga, memperbanyak harta dan memperpanjang umur.” (HR. Ahmad dishahihkan al-Albani)

Yang dimaksudkan dengan kerabat (arham) adalah siapa saja yang ada hubungan nasab antara kita dengan mereka, baik itu ada hubungan waris atau tidak, mahram atau bukan mahram.

- Infaq fi Sabilillah

Allah swt berfirman, artinya,

Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. 34:39)

Ibnu Katsir berkata, “Yaitu apapun yang kau infakkan di dalam hal yang diperintahkan kepadamu atau yang diperbolehkan, maka Dia (Allah) akan memberikan ganti kepadamu di dunia dan memberikan pahala dan balasan di akhirat kelak.”

Juga firman Allah yang lain,artinya,

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. 2:267-268)

Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman, “Wahai Anak Adam, berinfaklah maka Aku akan berinfak kepadamu.” (HR Muslim)

- Menyambung Haji dengan Umrah

Berdasarkan pada hadits Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dari Ibnu Mas”ud Radhiallaahu anhu dia berkata, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, artinya,

Ikutilah haji dengan umrah karena sesungguhnya keduanya akan menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana pande besi menghilangkan karat dari besi, emas atau perak, dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.” 
(HR. at-Tirmidzi dan an- Nasai, dishahihkan al-Albani)

Maksudnya adalah, jika kita berhaji maka ikuti haji tersebut dengan umrah, dan jika kita melakukan umrah maka ikuti atau sambung umrah tersebut dengan melakukan ibadah haji.

- Berbuat Baik kepada Orang Lemah

Nabi saw telah menjelaskan bahwa Allah akan memberikan rizki dan pertolongan kepada hamba-Nya dengan sebab ihsan (berbuat baik) kepada orang-orang lemah, beliau bersabda, artinya,

“Tidaklah kalian semua diberi pertolongan dan diberikan rizki melainkan karena orang-orang lemah diantara kalian.” (HR. al-Bukhari)

Dhu”afa” (orang-orang lemah) klasifikasinya bermacam-macam, ada fuqara, yatim, miskin, orang sakit, orang asing, wanita yang terlantar, hamba sahaya dan lain sebagainya.

- Serius di dalam Beribadah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, dari Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “Allah Subhannahu wa Ta”ala berfirman, artinya,

“Wahai Anak Adam Bersungguh-sungguhlah engkau beribadah kepada Ku, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kecukupan dan Aku menanggung kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan itu maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesibukan dan Aku tidak menanggung kefakiranmu.”

Tekun beribadah bukan berarti siang malam duduk di dalam masjid serta tidak bekerja, namun yang dimaksudkan adalah menghadirkan hati dan raga dalam beribadah, tunduk dan khusyu” hanya kepada Allah, merasa sedang menghadap Pencipta dan Penguasanya, yakin sepenuhnya bahwa dirinya sedang bermunajat, mengadu kepada Dzat Yang menguasai Langit dan Bumi.

Dan masih banyak lagi pintu-pintu rizki yang lain, seperti hijrah, jihad, bersyukur, menikah, bersandar kepada Allah, meninggalkan kemaksiatan, istiqamah serta melakukan ketaatan, yang tidak dapat di sampaikan secara lebih rinci dalam lembar yang terbatas ini. Mudah-mudahan Allah memberi kan taufik dan bimbingan kepada kita semua. Amin.

Al-Sofwah( Sumber: Kutaib “Al Asbab al Jalibah lir Rizqi”, al-qism al-ilmi Darul Wathan. )

Sumber :

http://www.rumahpintar-kembar.com